Minggu, April 20, 2025
Ekonomi & Bisnis

Inflasi Bulan September Gorontalo Tembus 0,39%

GORONTALO – Dalam konferensi pers yang digelar di Ruangan Dulohupa, BPS Provinsi Gorontalo, Selasa (01/10/2024), Kepala BPS Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, secara resmi menyampaikan Provinsi Gorontalo mengalami inflasi sebesar 0,39% pada bulan September dibandingkan bulan Agustus 2024.

“September kemarin, Provinsi Gorontalo mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dibandingkan pada bulan Agustus kemarin,” ungkap Mukhanif.

Lebih lanjut Mukhanif menjelaskan, ada beberapa komoditas yang menjadi penyumbang terbesar inflasi di Gorontalo yakni ikan layang dan bawang merah.

“Keduanya memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,18 persen. Sedangkan komoditas lainnya seperti ikan tude menyumbang inflasi sebesar 0,11 persen, pisang sebesar 0,04 persen, dan ikan tuna sebesar 0,04 persen,” jelasnya.

Mukhanif juga mengunkapkan beberapa komoditas yang justru menjadi penyumbang deflasi pada bulan September 2024.

“Tomat memberikan kontribusi deflasi terbesar sebesar 0,14 persen, diikuti oleh cumi-cumi sebesar 0,08 persen, serta beras sebesar 0,04 persen. Selain itu, cabe rawit dan sabun cuci juga menyumbang deflasi masing-masing sebesar 0,02 persen, ungkapnya. Dilansir dari Bicaraa.com

Pada laporan tersebut, Mukhanif juga menyoroti inflasi tahunan yang terjadi di Gorontalo. Inflasi tahunan ini disebabkan oleh kenaikan harga di sembilan kelompok pengeluaran.

Di antaranya adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik sebesar 6,10 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 3,28 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,03 persen, serta kelompok kesehatan yang mengalami kenaikan sebesar 1,97 persen.

“Naiknya harga-harga ini terutama terjadi pada kelompok minuman, makanan, tembakau, serta beberapa kelompok lain yang mempengaruhi inflasi di Gorontalo,” tutup kepala BPS Provinsi Gorontalo. **

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *