PEMILU – KPU Pohuwato menggelar rapat koordinasi strategi pelaksanaan sosialisasi di desa-desa dengan tingkat partisipasi rendah dalam menghadapi Pilkada serentak 2024.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Damhil Kota Gorontalao dihadiri oleh seluruh anggota PPK se-kabupaten Pohuwato, anggita Komisioner Iskandar Ibrahim, Dian Pakaya, dan Usman Dunda, Senin, (15/10/2024).
Dalam sambutannya, Ketua KPU Pohuwato, Firman Ikhwan, melalui Iskandar Ibrahim, menyampaikan bahwa tingkat partisipasi rendah tidak diukur dari Pemilihan Suara Ulang (PSU), melainkan dari pemilihan legislatif yang akan digelar pada 14 Februari 2024.
“Tingkat partisipasi rendah diukur dari pada pemilihan legislatif 14 Februari 2024, dan bukan pada PSU kemarin,” kata Iskandar.
Iskandar menjelaskan, berdasarkan data yang dikumpulkan dari PPK dan PPS di lapangan, evaluasi partisipasi rendah menjadi tolok ukur dalam persiapan Pilkada mendatang. Data tersebut mencerminkan realitas partisipasi pemilih di berbagai wilayah kecamatan.
“Kecamatan Popayato mencatat partisipasi tertinggi dengan angka mencapai 90%, disusul oleh Kecamatan Dengilo. Sebaliknya, kecamatan dengan partisipasi terendah adalah Kecamatan Marisa, yang merupakan pusat ibu kota Kabupaten Pohuwato,” jelas Iskandar.
Dengan partisipasi pemilih di Kecamatan Marisa yang hanya mencapai 84%, Iskandar menekankan pentingnya kerja keras PPK dan PPS setempat untuk meningkatkan angka tersebut dalam Pilkada nanti.
Ia juga menyebutkan bahwa KPU Pohuwato melalui Divisi Sosialisasi dan SDM tengah merancang berbagai strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan mendatang. Berbagai pendekatan telah dilakukan untuk menggerakkan masyarakat agar lebih aktif menggunakan hak pilih mereka.
“Salah satu langkah yang telah diambil adalah peningkatan intensitas sosialisasi oleh PPK dan PPS di kecamatan-kecamatan yang partisipasinya masih rendah, dengan target mencapai 90% partisipasi pemilih,” kata Iskandar.
Iskandar juga mengingatkan, bahwa pada Pilkada 2019 yang berlangsung di tengah pandemi COVID-19, partisipasi pemilih mencapai 87,2%. Dengan kondisi saat ini, ia optimis target partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 dapat tercapai.
“Beberapa strategi yang telah diterapkan, menurut Iskandar, antara lain penyelenggaraan kirab, pembentukan relawan demokrasi, serta kegiatan-kegiatan lain yang bertujuan meningkatkan kesadaran politik masyarakat,” ungkapnya.
Ia berharap sosialisasi yang telah dan akan dilakukan oleh KPU, PPK, dan PPS dapat menggerakkan masyarakat untuk lebih sadar tentang pentingnya berpartisipasi dalam pemilihan.
Iskandar menambahkan, upaya sosialisasi yang masif ini diharapkan mampu mendorong masyarakat agar mau menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada nanti, sehingga demokrasi yang sehat bisa tercapai.
“Dalam rapat koordinasi ini, isu-isu strategis dibahas secara mendalam untuk memastikan PPK dan PPS mampu menjalankan tugas dan fungsinya dalam meningkatkan partisipasi pemilih,” pungkasnya.
Iskandar juga menegaskan bahwa pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemilihan kepala daerah merupakan kunci dalam mencapai target partisipasi yang lebih tinggi pada Pilkada 2024. **